Hei-yo, berkunjung lagi di blog saya yang dibilang masih berantakan xD. Kali ini saya akan memposting sinopsis dari sebuah movie garapan Ghibli Studio berjudul "Grave of Fireflies" atau dalam bahasa Jepang "Hotaru no Haka".
Langsung aja nih,
*Happy reading guys
Grave of Fireflies adalah sebuah movie yang menceritakan tentang dua orang kakak-beradik yang hidup di zaman PDII.
Waktu Jepang masih sering kena serangan udara sama Amerika, waktu
mereka hidupnya harus dipenuhi
ketegangan, karena nggak tau kapan
pesawat Amerika bakal muncul buat
ngejatuin bom. Kakaknya cowok,
umurnya belasan (gak jelas berapa, tapi mungkin 15 ke atas lah ya), namanya Seita. Adiknya, masih kecil (5 atau 7 tahun), namanya Setsuko.
Ceritanya berawal dari si Seita yang lagi sekarat, terus mati,mungkin karena kelaparan. Terus, tiba-tiba muncul si Setsuko, dan tiba-tiba juga, muncul Seita dengan rupa yang berbeda dari belakangnya. Itu ternyata arwah mereka berdua. Kemudian, Seita dan Setsuko
naik ke sebuah kereta, dan dari situlah, arwah Seita mengenang masa lalunya.
Sebenarnya, Seita dan Setsuko itu
berasal dari sebuah keluarga yang
lumayan kaya. Bapaknya seorang kapten Angkatan Laut (muncul cuma dalam bentuk foto ataupun kenangan) yang sedang bertugas di medan perang. Mungkin gaji tentara saat itu lumayan besar, jadi Seita dan Setsuko hidupnya enak.
Suatu hari, serangan udara dari
Amerika datang, jadi semua penduduk (lupa nama kotanya apa) disuruh mengungsi sementara ke tempat perlindungan. Seita beres-beres dulu, ngubur semua bahan makanan dan lainnya ke dalam tanah, sementara ibunya pergi duluan ke tempat perlindungan. Setsuko yang tadinya mau diajak, ngambek dan bilang dia mau pergi sama kakaknya aja. Jadi, akhirnya,ibunya pergi sendiri.
Ketika Setsuko dan Seita nyampe di
tempat perlindungan, tetangganya ada yang nyamperin dan ngajak ngomong Seita berdua doang. Ternyata ibunya kena serangan, dan pas dikasih liatkondisinya... sudah tinggal menunggu ajal, sudah nggak bisa ketolong lagi. Akhirnya Seita nunggu di tempat perlindungan itu sampai ibunya meninggal, baru kemudian dia sama Setsuko pergi ke tempat bibinya.
Pertama-tama bibinya baik dan
ramah, karena Setsuko dan Seita dia
tau keluarganya lumayan kaya, dan juga pas dateng Seita ngebawa juga bahan makanan pokok yang sempet dia kubur. Jadilah hidup mereka lumayan enak. Tapi lama-lama, bahan makanan itu habis, dan bibinya mulailah bertingkah resek. Bibinya nuker baju kimono punya Ibunya Seita dengan beras, mulai pelit soal urusan makanan di rumah itu, dan kemudian terakhir secara 'halus' mengusir Seita dan Setsuko dari rumahnya. Kebetulan di dekat daerah
itu ada lubang perlindungan yang udah lama gak kepake. Seita yang kebetulan juga udah gede sama bibinya itu, langsung nurut dan akhirnya dia sama Setsuko pindah ke lubang perlindungan itu. Soal gelap nggak jadi masalah, Seita nangkep kunang-kunang sebanyak mungkin untuk jadi penerangan di dalem
lubang perlindungan, dan itulah salah
satu momen mengharukan di film ini.
Awal-awal, hidup mereka enak,ibunya ternyata ninggalin sekitar 7000 yen di bank, dan uang itu dipake sama Seita untuk ngebeli barang kebutuhan sehari-hari. Dua kakak beradik itu hidupnya
senang-senang doang, main-main di
pinggir sungai, dan melakukan kegiatan lain yang menurut aku agak absurd. Hingga akhirnya duit peninggalan mulai menipis, dan hidup mereka mulai agak seret.
Seita, demi memenuhi nutrisi untuk Setsuko yang masih dalam masa
pertumbuhan, akhirnya menjadi pencuri, bahkan kemudian penjara. Dia masuk ke rumah orang-orang saat mereka ngungsi untuk menghindari serangan, ngambilin barang-barangnya untuk dijual dan dibeliin makanan. Tapi ternyata hal itu nggak bisa memenuhi hidup mereka. Setsuko tetep kekurangan makan, jadi kurus ceking, badannya mulai luka-luka, dan akhirnya, ketahuan
kalau dia kena diare. Dari situ segalanya jadi kacau. Seita nyolongnya makin gak
karuan, ketangkep, dipukulin, untung
dibebasin, tapi tetep gak bisa ngasih
makan untuk Setsuko. akhirnya, dia
bawa Setsuko ke dokter, nanya apa
masalahnya. Ternyata adiknya itu
kekurangan nutrisi. Dokter itu cuek
banget, cuma bilang gitu, dan gak
memberikan saran apapun untuk
nyembuhin Setsuko.
Seita : "Only that? Ca you give
her some medicine?"
Doctor : "Medicine? She doesn't
need that, she needs food."
Seita : *shouting* "Food, huh?
Where can I get food here!?"
Menyingkat cerita, keadaan Setsuko makin parah,akhirnya terpaksa Seita pergi ke Tokyo buat ngambil sisa terakhir tabungan ibunya. Di bank, dia dengar berita bahwa Jepang udah nyerah, dan banyak tentaranya udah mati, terutama yang berperang di laut.
Dari situ, dia tau kalau ayahnya
ternyata sudah meninggal. Dalam
keadaan sedih dan tertekan itu, dia
pulang ke lubang perlindungan membawa bahan makanan lengkap, dengan harapan bisa menyehatkan Setsuko. Sayang, adiknya itu udah parah banget kondisinya. Pas dia masuk dan nyamperin Setsuko yang cuma bisa terbaring lemah, Setsuko mendadak nyuruh dia makan sesuatu, yang dibilang sebagai onigiri. Begitu Seita liat apa 'onigiri' itu, ternyata bola-bola tanah! Bahkan Setsuko juga ngemut kelereng, yang dia kira sebagai permen. Seita akhirnya nyuruh adiknya istirahat sambil ngasih dia semangka buat ganjel perut, terus dia keluar buat masak ayam dan nasi yang baru dibeli. Tapi apa daya, begitu dia mau ngasih makan...Setsuko sudah tidur untuk selamanya. Kematian Setsuko menjadi titik awal kepergian Seita dari lubang
persembunyian itu, dan dia nggak
pernah kembali. Setelah mengkremasi
adiknya dengan barang-barang
sumbangan dari petani yang dari dulu
sering bantuin dia, dia pergi, entah
kemana, entah ngapain. Jawabnya ada
di pembukaan film itu, dia terdampar di suatu stasiun, dan mati di sana. Film ini ditutup dengan arwah Seita dan Setsuko duduk bersama memandangi kota Kobe (ah, ternyata mereka tinggal di situ).
Setelah perang, yang sungguh bebeda keadaan dan penduduknya,dari waktu mereka hidup dulu.
Buat yang penasaran pengin liat/download movienya nih ada linknya
http://ryan-uchiha.pun.bz/hotaru-no-haka-movie-subtitle-indonesia.
Sumber sinopsis:
http://melanchulic.blogspot.co.id/2011/12/hotaru-no-haka-grave-of-fireflies.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar